Subject: nengsunshine
dapet imel, dari serang teman yang walopun secara fisik tidak terlalu dekat, tapi nampaknya sedikit banyak, dia tau tentang saya. dia bisa menerka (dan kebanyakan terkaannya benar) apa yang sedang saya rasakan.
isinya setelah diedit sana-sini, kira-kira seperti ini:
dit, gue suka heran, kenapa manusia yang dalam sehari bisa ngaca lebih dari spuluh kali masih belom bisa bercermin secara hati, at least sehari sekali aja.
i'm referring this to you.
lewat tulisan lo, lo terkesan begitu sedih. semua hal lo liat dari segi "down low", mau segimana lo naikin lagi dengan mengatasnamakan "silver-lining", "hikmah" dan apapun itu.
padahal lo banyak dikasih contoh real di depan mata lo.
gue masih inget tulisan lo (by e-mail) waktu lo ketemu sama orang yang dipenuhi sama benjolan2 di sekujur tubuhnya saat lo lagi nangis2 di bengkel saat mobil lo dipecahin kacanya dan ditusuk bannya.
gue juga baca dan hafal cerita tentang temen lo yang harus nelen pait rencana nikahnya sama seseorang karena di menit-menit terakhir, ternyata cowoknya itu ninggalin dia (remember, saat itu lo juga lagi galau karena urusan cowok?).
terus masih banyak lagi deh, cerita yang sebenarnya lo pengen jadiin cermin disaat elo lagi jatoh dan ngerasa nggak punya pegangan.
tapi sayangnya, lo gampang lupa. gampang lupa kalo di sekitar lo masih banyak orang yang nggak seberuntung elo.
look at you.
nggak usah ngomongin kerjaan deh, kerjaan lo bagus.
uang? gue yakin lo bisa ngehidupin diri lo dengan penghasilan lo.
cinta? nggak usah harus menuntut satu cinta dari seorang spesifik kalo lo dikelilingin sama orang-orang yang tanpa diminta udah ngasih cinta mereka tanpa henti.
apalagi? kebebasan? menikmati kebebasan bukan berarti lo bisa berbuat apapun semau lo. nikmatin bebasnya kita nafas tanpa ketakutan oksigen abis. nikmatin kebebasan mengatakan perasaan lo kepada sesuatu tanpa ketakutan setiap kata yang lo ucapin akan mempertipis pita suara elo. nikmatin kebebasan bahwa mimpi nggak perlu ditawar karena emang nggak usah bayar. nikmati kebebasan... tanpa harus membatasi kenikmatannya itu sendiri.
lo mencoba untuk mendapatkan kebebasan itu tapi elo sendiri membatasinya dengan segala macam ketakutan dan ke-tidak-pede-an lo itu.
terus masalah yang gue baru denger kemaren.... (red: disensor, sampe sini aja ah... hehehe ;p)
hari jum'at ini tadinya saya pengen pulang ke rumah, leyeh-leyeh. tapi nggak jadi, pengen banget bales imel ini, tapi nggak tau gimana...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home